Share:

Bisnis Jasa Konstruksi, Perdagangan Dan Properti

-Rabu, 4 Maret 2020
  • Rencana dan Prospek PT Benuanta Kaltara Jaya Mulai Tahun Ini

TANJUNG SELORKoran Kaltara – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) telah memiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni PT Migas Kaltara Jaya dan PT Benuanta Kaltara Jaya. Bahkan, sejak Senin (2/3/2020), jajaran komisaris dan direktur utamanya telah dilantik oleh Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Khususnya PT Benuanta Kaltara Jaya, sebagai perusahaan daerah yang berpotensi di berbagai bidang usaha.

Kepada media, Direktur Utama (Dirut) PT Benuanta Kaltara Jaya, Hairuddin Rauf mengemukakan, usai resmi dilantik, pihaknya akan mulai melakukan persiapan. Beberapa peluang usaha akan dimanfaatkan untuk mulai dijalankan sejak tahun ini.

“Rencana bisnis akan dibahas di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Kita akan lakukan persiapan. Ada beberapa rencana bisnis yang mungkin kita tawarkan, tentu sesuai akta pendirian kita,” katanya.

Diterangkan, BUMD ini akan menjalankan bisnis di tiga jenis usaha. Yakni bisnis di bidang jasa konstruksi, perdagangan umum hingga properti. Ketiga bisnis ini, menurutnya, mempunyai prospek untuk dikembangkan di daerah.

“Itu lebih prospek pengembangannya di Kaltara sebagai provinsi baru. Sebenarnya kenapa bisnis dan jasa, karena (menyesuaikan) penyertaan kita, yang menyesuaikan dengan keuangan daerah. Bisnis jasa bisa lebih layak, seperti jasa konstruksi dan jasa perdagangan,” urainya.

Ia berharap, jenis usaha ini bisa memberikan keuntungan awal bagi PT Benuanta Kaltara Jaya. Khususnya dua bidang usaha yakni jasa konstruksi dan perdagangan sebagai usaha jangka pendek. Mengingat modal dasar yang diberikan Rp5 miliar, dan setoran awal diberikan sebesar Rp2,5 miliar.

“Jangka pendek memang jasa konstruksi dan perdagangan. Kalau properti mulai dasar sekarang, tapi dua atau tiga tahun ke depan baru bisa menguntungkan,” beber pria yang punya pengalaman di Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kaltara ini.

Lebih jauh untuk bisnis properti, kata dia, ke depan juga menjadi salah satu fokus perusahaan daerah di bawah pimpinannya. Apalagi dengan program pemerintah yang ada di Kaltara, dimana sejumlah megaproyek berpotensi memberikan peluang untuk bisnis properti.

“Properti ini jangka panjang. Dengan adanya pembangunan kota baru mandiri, kemudian PLTA, dimana kita sebenarnya mendukung visi misi Presiden, dan Gubernur mencoba menangkap (peluang), lalu dikembangkan. Tentu saja dengan adanya BUMD ini bisa sumbangkan PAD (pendapatan asli daerah) bagi Kaltara,” sebutnya.

Sementara itu, peluang-peluang lainnya juga tidak terlepas dari targetnya untuk dikembangkan. Setiap ada tenderisasi perdagangan, baik melalui APBN, APBD, termasuk dengan kementerian, akan dimanfaatkan sebagai usaha. (*)