
Bulungan Tawarkan Peluang Industrialisasi Dan Potensi Energi
-Jumat, 30 Agustus 2019
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Pengembangan pangan di Bulungan hingga saat ini masih terus berlanjut. Sejumlah agenda ekspansi kawasan pertanian terus menjadi fokus pemerintah daerah, disamping mewujudkan peningkatan produksi pangan. Tak hanya itu, Pemkab juga berupaya menangkap peluang pengembangan di sektor lain, seperti pembangunan industri dan energi.
Kepala Bappeda dan Litbang Bulungan, M. Isnaini, mengatakan, Bumi Tenguyun sebagai pusat pemerintahan Provinsi Kaltara mendapat berbagai peluang besar. Sejumlah megaproyek ditetapakan di Bulungan hingga yang terbaru adalah dampak pemindahan ibukota negara ke Kaltim.
Kesempatan ini akan dimanfaatkan dengan mendorong akselerasi pembangunan proyek-proyek yang sudah direncanakan. “Memang pangan, kita sudah kembangkan. Nah, saat ini selain itu, kita juga mulai kembangkan bidang industri dan energi,” ujarnya.
Sebagai sarana mewujudkan visi dan misi, yakni mewujudkan Bulungan sebagai pusat pangan berbasis industri 2021, ia menjelaskan sangat tepat untuk mengkorelasikan arah pembangunan seiring pemindahan ibukota negara. Ketersediaan potensi energi di Bulungan turut menjadi nilai tawar lebih bagi wilayah lain, termasuk Kaltim.
“Itu tadi, kita ini di Bulungan nantinya tidak lagi berbicara semata-mata pangan. Kalau kita lihat potensi kedepan pasti ada seperti energi. Sumber energi itu ada, bahkan juga kawasan industri. Dengan begitu, termasuk juga visi dan misi Bulungan kedepan bisa jadi sedikit-banyak ada perubahan, karena kita tidak hanya bicara tentang pangan,” jelasnya.
Peluang pengembangan sejumlah sektor yang berpotensi besar kedepan itu harus ditangkap. Meskipun saat ini dia tak memungkiri dalam hal pembangunan pangan masih harus lebih baik lagi. Harapannya, tidak hanya program yang berjalan, tetapi harus juga berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.
“Nah, lagi-lagi adanya perpindahan ibukota itu juga banyak peluangnya. Di samping itu, kita juga berada di ibukota provinsi, tentu akan banyak aktivitas pemerintahan industri dan lainnya. Kita relatif dekat dengan ibukota negara, minimal ada konektivitas antarwilayah Kalimantan nantinya,” cetusnya.
Jika nanti Bulungan memiliki produk yang bisa dipasarkan dengan daya saing yang memungkinkan, lanjut Isnaini, pasar akan semakin luas. “Kita memang harus membaca peluang itu. Minimal kita bicara dari sisi kita dulu, tidak juga kemudian terlalu jauh, sementara belum ada persiapan. Kita sesuaikan dengan kemampuan kita,” pungkasnya. (*)