
China Dominasi Barang Impor Di Kaltara
-Rabu, 8 Januari 2020
TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara mencatat, impor sepanjang Januari hingga November 2019 yang masuk ke Kaltara, didominasi produk dari Negara China. Tercatat pada periode tersebut, nominal impor dari negeri tirai bambu itu mencapai USD35 juta, atau setara Rp488,63 miliar (Mengacu Kurs Tengah BI 6/1 : Rp13.961).
Kepala BPS Kaltara, Eko Marsoro menyampaikan, impor dari China memberi kontribusi sebesar 62,94 persen dari total nominal impor ke Kaltara. Angka ini tergolong jauh di atas dari negara importir lainnya. Malaysia dengan kontribusi 15,68 persen dan dari Singapura dengan kontribusi 13,68 persen. “Dibandingkan tahun 2018, impor dari China naik 21,21 persen,” kata Eko saat Pers Rilis, baru-baru ini.
Lebih detail soal produk, disampaikan Eko bahwa rerata impor dari China didominasi mesin dan perlengkapan elektris, perabotan rumah tangga dan alat-alat kelengkapan penerangan.”Rata-rata memang dalam bentuk alat elektronik dan perlengkapannya,” imbuh Eko.
Untuk negara importir lainnya, diketahui bahwa Singapura catatkan pertumbuhan yang signifikan dibanding tahun 2018. Yakni mencapai 192,47 persen. Hal ini dipengaruhi mulai masuknya rokok asal Singapura yang kemudian diekspor ke Filiphina melalui Kaltara, khususnya di Nunukan.
“Sebenarnya rokok dari Singapura ini hanya singgah saja di Nunukan, kemudian diekspor kembali ke Filiphina,” ujar Eko.(*)