Share:

DDS (Designer,Dispatch,Service), Program Pengembangan Produk Kerajinan Lokal Agar Memiliki Daya Saing.

-Jumat, 30 Juli 2021

Designer Dispatch Service (DDS) merupakan program dari Kementerian Perdagangan dimana mengadakan kerjasama atara pelaku UKM dan designer sehingga pelaku UKM mendapatkan program pendampingan untuk menghasilkan produk-produk berbasis desain sesuai tren global saat ini. Pelaku usaha yang terpilih untuk mengikuti program DDS ini juga mendapatkan kesempatan untuk difasilitasi rebranding oleh Kementerian Perdagangan.

Kementerian Perdagangan RI memperkenalkan program unggulan Kemendag , yaitu Designer Dispatch Services (DDS), sebagai upaya peningkatan ekspor untuk membantu UKM-UKM Indonesia meningkatkan daya saing produknya melalui pengembangan desain, dalam gelaran tahunan ke-32 Asian Trade Promotion Forum (ATPF) CEO Meeting 2019. ATPF merupakan forum kerja sama organisasi promosi dagang (Trade Promotion Organisation/TPO) di wilayah Asia.

DDS merupakan salah satu program Kemendag dalam wadah Indonesia Design Development Center (IDDC). Program ini membuka peluang bagi dunia usaha, desainer, asosiasi, dan akademisi untuk berkolaborasi dalam menciptakan produk berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing.

DISPERINDAGKOP Provinsi Kalimantan Utara Melalui Bidang Perdagangan Luar negeri bersama dengan tim KEMENTRIAN PERDAGANGAN melaksanakan Kegiatan Pendampingan Designers Dispatch Service (DDS) Tahun 2021 telah diawali dengan seleksi pelaku usaha di Kab/Kota se Provinsi Kalimantan Utara  melalui sistem daring pada tanggal 10 Mei 2021

Produk yang dikembangkan pada Program Pendampingan Designers Dispatch Service (DDS) Tahun 2021 di wilayah Provinsi Kalimantan Utara adalah kerajinan kriya berupa kain batik dan tenun serta produk kerajinan dari rotan, Roemah Rotan/Baloy Awoy adalah salah satu usaha kerajinan rotan yang potensial untuk dikembangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan oleh desainer Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), dan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Pendampingan akan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap 1 ini merupakan awal dari proses pengembangan produk untuk ekspor, dalam tahap ini desiner melakukan wawancara kepada pelaku usaha terkait proses produksi, bahan baku, jumlah karyawan, marketing dan faktor pendukung baik internal maupun eksternal.

Kedepannya akan ada 2 tahap lagi bagi pelaku usaha terpilih untuk melakukan pengembangan produk mereka sebelum mengikuti Trade Expo Indonesia yang akan di adakan oleh Kementrian Perdagangan Akhir tahun ini.