Share:

Dipamerkan Di Tawau, Produk UMKM Nunukan Berdaya Saing

-Selasa, 19 November 2019

NUNUKAN, Koran Kaltara – Untuk yang ke empat kalinya, Wonderful Indonesia Festival (WIF) tahun 2019, kembali digelar di Tawau, Malaysia, sejak Jumat (15/11/2019) lalu. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nunukan, Irsan Humokor mengatakan, wonderful Indonesia adalah janji Pariwisata Indonesia kepada dunia untuk dapat menyajikan pesona dari Indonesia yang terkenal dengan keelokan dan ketakjuban dari seluruh aspeknya.

“Dari hal ini, Kemenpar (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) RI melalui Deputi Bidang Promosi dan Pemasaran Pariwisata Luar Negeri wilayah perbatasan membuat sebuah even di luar negeri, namun yang berbatasan langsung wilayahnya,” kata Irsan kepada Koran Kaltara, Minggu (17/11/2019).

Hanya saja, dia menjelaskan, pelaksanaan tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2019 ini merupakan tahun ke-4 sejak penyelenggaraannya pada tahun 2015 lalu. Dia juga menjelaskan, pada WIF sebelumnya, pelaku usaha hanya menjual secara  ritel,  namun kali ini konsepnya adalah para pelaku usaha harus lebih bisa menarik pengusaha Tawau untuk dapat bekerja sama.

“Perbedaannya terletak pada konsep pengaturan stand pameran untuk para pelaku usaha atau pelaku  usaha  UMKM. Artinya para pelaku usaha  UMKM kita dituntut untuk dapat menarik para pengusaha Tawau untuk melakukan bekerja sama dalam urusan perdagangan,” ungkapnya.

Dari informasi Kasi Kemitraan dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga, Kabupaten Nunukan, Wahyu Muji Lestari yang berada di Tawau, untuk  tenant UMKM WIF 2019 mengakomodir para pelaku UMKM dari Nunukan. selain itu, terdapat pula dari Tarakan,  Jawa Timur,  Sulawesi Selatan dan instansi yaitu Kemenpar RI,  Dinas Pariwisata provinsi Kaltara, DWP Konsulat RI.

“Pada hari pertama, khususnya para pelaku UMKM Nunukan, dipersilakan mempromosikan produk unggulan yang dibawa. Dan ternyata produk kita tidak kalah dengan produk dari peserta lain,” jelasnya.

Hal ini bisa dilihat baru dua jam dibuka, dimana produk UMKM sudah diserbu oleh para pengunjung. Rata-rata 80 persen produk yang dibawa habis terjual. Begitu pula produk kerajinan Nunukan yaitu Batik dan Anyaman juga diakui oleh masyarakat dan pengusaha Tawau yang hadir sebagai kerajinan yang memiliki mutu yang baik.

“Pelaku UMKM Nunukan diakui oleh peserta lain sebagai pelaku  usaha yang tangguh dan cerdas. Hal ini terbukti dengan bagaimana kesiapan, kekompakan, keluwesan dalam memasarkan produknya,  dan cara mempromosikan produknya yang baik dan sangat diminati,” pungkasnya.

Rombongan pelaku UMKM dibawa binaan dan pengawasan Dinas Perdagangan saling bersinergi untuk pengembangan produk agar dapat menembus pasar luar negeri. “Para pelaku usaha yang mengikuti ajang WIF adalah pelaku usaha yang sudah terseleksi dan terjaring. Penyeleksian dan penjaringan dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten, Dinas Kesehatan, Dinas Koperindagkop dan UMK Kabupaten Nunukan, serta Kadin,” tutupnya.(*)