
Enam Desa Di Kaltara Akan Digelar Pasar Murah Jelang Nataru
-Jumat, 29 November 2019
TANJUNG SELOR – Dalam Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru (Nataru) 2020, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Provinsi Kaltara, mengambil langkah cepat guna menekan tingginya harga sembako jelang Nataru.
Dikatakan Kepala Disperindagkop dan UMKM Provinsi Kaltara, Hartono, menyiasati agar sembako tidak naik, maka akan digelar pasar murah di beberapa wilayah di kabupaten kota.
“Jadi kita akan gelar pasar murah di 6 desa yang tersebar di Kaltara,” ungkap Hartono kepada benuanta.co.id, Selasa 26 November 2019.
Keenam desa yang akan diadakan pasar murah adalah Desa Silva Rahayu Kecamatan Tanjung Palas Tengah yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2019. Desa Sajau Pungit Kecamatan Tanjung Palas Timur pada 5 Desember 2019, kemudian Desa Sedulun Kecamatan Sesayap, KTT pada 10 Desember 2019.
Lalu di Desa Long Loreh di Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten Malinau pada tanggal 11 Desember 2019, dan Desa Setulang Kecamatan Malinau Selatan Hilir pada 12 Desember 2019, serta di Desa Mansalong Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan pada tanggal 13 Desember 2019.
“Kita pilih di lokasi yang mayoritas akan melaksanakan Natal dan tahun baru. Di antara di Malinau, KTT, Bulungan dan Nunukan,” sebutnya.
Kata dia, pemenuhan kebutuhan terkadang masyarakat meminta sembako yang sehari-hari dikomsumsi. Seperti beras, gula pasir, minyak goreng, mentega, telur ayam, bawang merah, bawang putih, susu, mie instan, garam dan komoditi lainnya. Maka itu yang akan disiapkan untuk dijual di pasar murah.
“Kita akan kerja sama dengan pihak terkait untuk memenuhinya. Salah satunya ke distributor,” jelasnya.
Untuk anggarannya akan menggunakan APBD Perubahan sebesar Rp 60 juta dan APBN sebesar Rp 70 juta. Dalam petunjuk teknis (Juknis)-nya hanya untuk Ibukota Provinsi yakni Silva Rahayu dan Sajau Pungit.
“Selain itu akan menyiapkan kebutuhan seperti minuman kaleng dan kue kering yang menjadi kebutuhan utama saat Nataru,” bebernya.
“Kita bersama instansi teknis dan kepolisian secara rutin melakukan pengawasan di lapangan. Supaya tidak ada oknum pedagang yang memanfaatkan momen Nataru untuk menaikkan harga seperti daging ayam, sapi dan lainnya,” sambungnya.
Bahkan jika ada aksi penimbunan sembako agar menjadi tinggi, maka ranah dari kepolisian yang akan menindaknya. Kemudian untuk beras, daging beku dan minyak goreng yang berada di gudang Bulog masih aman. Bahkan Kepala Bulog GDT Jelarai, Suwarsono menjamin stok itu cukup beberapa bulan kedepan hingga Nataru usai.
“Beras kita masih ada 600 ton, minyak goreng ada Rp 17 ribu liter dan daging bekunya masih ada 8 ton. Jadi masih aman,” ucap Suwarsono.
Diakuinya yang kosong saat ini hanya gula pasir saja. Tapi sudah diusulkan ke pusat, agar gula cepat di distribusi ke Bulungan. Pihaknya pun masih menunggu gula itu datang. “Gula saat ini masih kosong,” tutupnya. (*)