Share:

Industri Besar Hanya Serap 4 Persen Tenaga Kerja

-Senin, 23 September 2019

TANJUNG SELOR, Koran Kaltara – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara dalam Direktori Perusahaan Besar dan Sedang Tahun 2018 mencatat, industri skala besar di Kaltara hanya menyerap 14.784 tenaga kerja. Atau apabila dibandingkan dengan total tenaga kerja berusia di atas 15 tahun sebanyak 356.282 orang, persentasenya berada di angka 4,14 persen.

Dari data yang Koran Kaltara terima, diketahui industri skala besar dominan berada di Tarakan. Dari 17 perusahaan yang ada, 10 unit berlokasi di Bumi Paguntaka dengan serapan tenaga kerja sebanyak 7.439 orang, baik di sektor perikanan, moulding, polywood  dan lainnya. Adapun dari seluruh daerah di Kaltara, hanya Kabupaten Tana Tidung (KTT) yang terdata tidak memiliki industri skala besar.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltara, Ahmad Djufrie menilai, minimnya serapan tenaga kerja pada industri skala besar memang tidak dipungkiri juga berangkat dari minimnya kuantitas perusahaan.

“Harapannya kondisi ini bisa berubah ketika investasi benar-benar terealisasi.  Kalau jumlah yang terdata sekarang demikian, saya rasa memang sedikit sekali. Sangat sulit serap tenaga kerja lebih banyak,” kata Djufrie saat dikonfirmasi Koran Kaltara, belum lama ini.

Lanjutnya, mayoritas masyarakat di Kaltara memang masih bergantung kepada lapangan usaha yang memiliki sistem ekonomi kerakyatan. Dengan kata lain, produk tersebut dihasilkan oleh masyarakat dengan sasaran masyarakat lain dalam satu daerah.

“Oleh karena itu kita butuh membantu pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ada di Kaltara. Selain bisa mandiri, juga bagus untuk branding nama daerah juga,” jelasnya.

Kendati belum merinci gambaran pengembangan yang dimaksud, Djufrie menitikberatkan pada target peningkatan jumlah produksi, perluasan sasaran pasar dan penambahan nilai jual produk. Dengan begitu, antara serapan tenaga kerja dan tingkat kesejahteraan mereka bisa berbanding lurus.(*)

Reporter : Agung Riyanto

Editor : Nurul Lamunsari