Share:

Koperasi Di Kaltara Makin Didorong Sehat Dan Teregistrasi

-Selasa, 9 Juli 2019

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Koperasi di Kalimantan Utara diharapkan  terus bertambah. Disperindagkop dan UMKM Kalimantan Utara sejak awal tahun intensif mendorong tumbuh kembang koperasi menjadi sehat dan bersertifikat.

Jumlah koperasi aktif di Kalimantan Utara mencapai 474 koperasi, dari 747 total koperasi. Artinya, 273 koperasi terbilang tidak aktif.

Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Disperindagkop-UMKM Kalimantan Utara, Trianingsih mengatakan, selain mendorong koperasi menjadi aktif, instansi ini juga mendorong agar koperasi memiliki sertifikat.

"Koperasi sehat atau tidak, diketahuinya simple, yaitu ketika melaksanakan RAT (Rapat Anggota Tahunan).

Dengan RAT itulah berarti sehat, karena RAT itulah semua bentuk pertanggungjawaban pengelolaan koperasi disampaikan.

Setelah RAT, disampaikan ke kita, kemudian kita input di ODS (online data system), kemudian akan terbit sertifikat," ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Senin (8/7/2019).

Dalam proses pembinaan dan pendampingan koperasi, Disperindagkop dibantu 13 orang PPKL (Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan) yang disebar di lima kabupaten/kota. Selain itu juga dibantu oleh 24 orang Tenaga Pendamping DAK.

"Tahun ini kita merekrut 24 orang dan tahun lalu 54 orang. Mudah-mudahan tahun depan bertambah karena tugasnya sangat penting, utamanya membantu koperasi menginput perlengkapan ke dalam sistem ODS," ujarnya.


Salah satu koperasi aktif di Tanjung Selor diabadikan, Senin (8/7/2019).

Salah satu koperasi aktif di Tanjung Selor diabadikan, Senin (8/7/2019). (TribunKaltim.Co/Muhammad Arfan)

 

umlah koperasi yang sudah memiliki sertifikat yang dibuktikan dengan NIK dan barcode sudah mencapai 70 koperasi.

Disperindagkop menargetkan jumlah tersebut naik hingga mencapai 500 koperasi bersertifikat pada akhir tahun 2019.

Selain itu, Disperindagkop-UMKM juga aktif membina pelaku UMKM, utamanya pelaku usaha kecil. Pertumbuhan usaha kecil sebut Trianingsih, juga akan menentukan pertumbuhan koperasi.

"Tumbuhnya usaha kecil, kita bisa lakukan pendampingan, memberikan pelatihan yang mereka butuhkan kemudian didorong untuk membentuk koperasi," ujarnya.

Saat pelaku usaha kecil membentuk koperasi, yang pada dasar pendiriannya dengan modal bersama, usaha bersama, maka hasilnya pun akan dinikmati bersama.

"Ketika bergabung koperasi otomatis mereka mandiri, tidak bergantung hibah, dan lainnya.

Ketika mereka bergabung di dalam koperasi, kalau usaha mikro, tetap kita bantu dana wirausaha pemula," ujarnya.

"Di Tarakan itu hampir 50 persen, 60 persen dari jumlah total itu sudah cair semua dalam rekeningnya.

Ketika cair dana itu walau kecil tetapi sangat membantu Rp 13 juta sampai Rp 15 juta itu jika  benar-dipakai berusaha, pasti akan bermafaat," tambahnya. (*)

 

 

Capaian Koperasi Provinsi Kalimantan Utara Periode Juni 2019
1. Bulungan
Aktif= 109
Tidak Aktif= 70
Total Koperasi= 179
Bersertifikat NIK= 41
Progres= 5
Presentase= 37,61
2. Malinau
Aktif= 75
Tidak Aktif= 29
Total Koperasi= 104
Bersertifikat NIK= 4
Progres= -
Presentase= 5,33
3. Nunukan
Aktif= 157
Tidak Aktif= 88
Total Koperasi= 245
Bersertifikat NIK= 5
Progres= 2
Presentase= 3,18
4. Tana Tidung
Aktif= 20
Tidak Aktif= 8
Total Koperasi= 28
Bersertifikat NIK= 4
Progres= 2
Presentase= 20,00
5. Tarakan
Aktif= 113
Tidak Aktif= 78
Total Koperasi= 191
Bersertifikat NIK= 16
Progres= 3
Presentase= 14,16
*Kalimantan Utara/Total
Aktif= 474
Tidak Aktif= 273
Total Koperasi= 747
Bersertifikat NIK= 70
Progres= 12
Presentase= 14,77

Sumber: Disperindagkop-UMKM Kaltara (Online Data System. (*)