Share:

Koperasi Perlu Buka Peluang Kerja

-Jumat, 26 Juli 2019

TANA TIDUNG – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (DisperindagKop) dan UMKM mengelar pelatihan perkoperasian di Gedung Serba Guna, Sekolah Terpadu Unggulan, Kecamatan Sesayap. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari, mulai Selasa (23/7) hingga Kamis (25/7).

Kegiatan pelatihan perkoperasian resmi dibuka Wakil Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) Markus SE MM. Dia meminta seluruh koperasi di KTT dapat mengembangkan usahanya dan membuka peluang kerja bagi masyarakat. Sehingga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Dalam kegiatan koperasi, kita dapat menabung, membeli barang jika koperasi tersebut menjual barang, meminjam dana sebagai awal modal usaha, mengurangi pengangguran atau membuka lowongan pekerjaan. Dengan begitu koperasi dapat mempermudah kita dalam kegiatan ekonomi dan sosial,” kata Markus SE MM.

Menurut dia, koperasi di KTT masih membutuhkan kerjasama seluruh pihak. Mulai pemerintah, swasta dan stakeholder untuk mewujudkan pemberdayaan koperasi menuju koperasi mandiri, tangguh dan berkualitas. Ini perlu dilakukan, sebab pengelolaan koperasi yang baik adalah koperasi terstruktur dan manajemennya lebih teratur melalui tujuan awal terbentuknya koperasi.

“Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya. Kesejahteraan bukan diukur melalui besar kecilnya Sisa Hasil Usaha (SHU). Tetapi berbagai kemudahan dan tingkat kepuasan pelayanan koperasi terhadap para anggotanya. Selain itu, keberhasilan koperasi bukan diukur atau berdasarkan standar berkembang serta suksesnya maupun meluasnya usaha koperasi itu sendiri. Tapi, tetap memprioritaskan kesehatan administrasi dan organisasi koperasi. Maksimal mengacu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),” tambahnya.

Pelatihan perkoperasian menghadirkan narasumber dari Disperindagkop dan UKM Provinsi Kaltara, H.Haryono.

Dia berharap kegiatan itu dapat melahirkan komitmen bersama membangun koperasi, melindungi koperasi dari persaingan tidak sehat dan membuat aturan perpajakan yang mempertimbangkan keunikan koperasi.

“Pembinaan dan pengawasan dari pemerintah terhadap koperasi masih kurang efektif. Sehingga pelatihan perkoperasian ini akan semakin menambah ilmu dan pemahaman bagaimana mengelola koperasi dengan baik dan maksimal,” ungkap dia. (adv/ifa)